Laman

Senin, 09 November 2015

Rumah Baru untuk Ilmu #1

0



Di akhir tahun 2014 kemarin, Universitas Negeri Semarang mengadakan proyek pembangunan gedung besar-besaran. Hampir di tiap fakultas mengadakan pembangunan gedung baru. Mulai dari FIP dengan dekanat barunya. FBS dengan gedung budaya, FMIPA dengan dekanatnya, FIK dan FT dengan rumah barunya, sampai dengan FE yang sampai hari ini pembangunan gedungnya masih dalam proses. Memang mega proyek kemarin sempat membawa pro kontra juga. Pro karena dengan pembangunan gedung itu maka kegiatan di UNNES akan bisa lebih optimal karena adanya penambahan sarana dan prasarana, dan adapula yang kontra karena dengan adanya bangunan tersebut banyak sekali menghilangkan lahan hijau di UNNES.


Yang paling ramai menjadi perdebatan adalah pembangunan gedung budaya yang ada di kawasan FBS. Komplek gedung yang cukup besar tersebut telah banyak sekali memakan lahan hutan mini di FBS, yan bahkan pada waktu itu banyak sekali tentangan dari berbagai pihak terutama mahasiswa. Bahkan tidak sedikit yang sampai menuliskan coretan-coretan di tengah jalan yang kurang lebih isinya adalah “konservasi telah mati”, “kemana Konservasi” dsb.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, sekarang ini gedung-gedung yang dulu diperdebatkan telah jadi. Beberapa gedung juga telah dihuni. Gedung yang dulunya banyak di kritik sekarang juga memberikan manfaat yang cukup besar, misalnya dekanat FIP. Pembangunan gedung yang dulu diprotes karena memakan tanah taman dan parkiran FIP sekarang justru menjadi tempat yang strategis dan membawa manfaat, terutama dalam penataan ruang. Ruang di FIP yang dulu sering kali penuh sekarang jadi sedikit longgar dan fleksibel, di atasnya juga ada ruang serba guna yang sekarang laris manis untuk kegiatan mahasiswa. Jadi sekarang adalah karena pro kontra gedung baru sudah lewat dan geudngnya sudh jadi, maka  tinggal bagaimana pihak-pihak fakultas dapat mengelola gedung barunya. Jangan sampai geudng baru tersebut hanyalah menjadi gedung saja. Harus ada pemanfaatan lebih didalamnya terutama yang berkaitan untuk pengembangan kemampuan dan potensi mahasiswa. Mahasiswa juga punya peran yang tidak kalah penting. Mahasiswa harus menjaga gedung tersebut, mahasiswa juga harus marawatnya agar gedung baru bsia berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi gedung baru yang awalnya menimbulkan pro kontra tersebut haruslah kita jaga bersama, baik antara birokrat, pegawai dan mahasiswa haruslah saling bahu membahu untuk menjaga keberlangsungan dan keawetan gedung baru.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com